Kamis, 21 April 2011

Alasan Penyebab Kenapa Rakyat Indonesia Miskin, Bodoh, Tidak Maju-Maju?

Semua orang pasti setuju kalau negara kita indonesia ini adalah negara yang kaya raya dengan sumber daya alam yang melimpah ruah gemah ripah loh jinawi tut wuri handayani walah... namun kekayaan negeri kita tercinta ini dibarengi dengan kekayaan akan penjahat di antara rakyat-rakyatnya. karena miskin dan ingin segera cepat kaya, banyak yang yang akhirnya mendedikasikan dirinya sebagai penjahat dengan berbagai modus operandi.


Suka tidak suka, sadar tidak sadar, mau tak mau ku tak mau tak, lacur tidak lacur, nasi sudah menjadi bubur. negara kita indonesia sudah dikuasai oleh oknum-oknum pemerintah nakal yang suka mencuri "ketimun" milik rakyat. bukti nyata semua tidak berguna menyesali semua yang telah terjadi, tapi apa mau dikata. mereka para penjahat bersenang-senang dan berpesta-pora diatas penderitaan rakyat yang baik. tidak semua rakyat itu baik, karena orang yang jahat juga berhak dipanggil dengan sebutan rakyat.


Rakyat yang mayoritas bodoh-bodoh pun ditipu tanpa sadar, sehingga rakyat seperti budak yang diperbudak negaranya sendiri untuk kepentingan para penjahat penghisap darah rakyat. Tidak ada jaminan bahwa semua penonton atau konsumen yang menyaksikan tayangan ini maupun tidak akan segera berubah menjadi leih baik. yang ada justru rakyat semakin diperdaya karena sudah jatuh, ditambah lagi tertimpa tangga.

Kemana larinya hasil dari penjualan kekayaan negara, uang pajak yang orang-orang baik yang taat pajak, hasil pengoperasian badan usaha negara dan lain sebagainya? kenapa negara kita tetap seperti ini? sebagaian uang rakyat ternyata masuk ke kantong-kantong koruptor/koluptor, digunakan untuk mensubsidi orang-orang kaya, dipakai untuk membayar cicilan hutang luar negeri beserta bunga-bunganya, digunakan untuk menstabilkan nilai uang kertas rupiah yang pada dasarnya tidak berharga, untuk bayar biaya operasi pemerintahan, untuk pengadaan proyek-proyek, dibagi-bagikan kepada spekulan dan investor. relakah kita jika uang kita bernasib tragis seperti di atas?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar