Minggu, 26 Mei 2013

Tentang Pondasi Tiang Pancang

Pondasi Tiang Pancang
Secara definitif, tiang pancang adalah bagian-bagian konstruksi yang dibuat dari berbagai bahan bangunan (kayu, beton atau baja) yang digunakan untuk mentransmisikan beban-beban permukaan ke tingkat-tingkat permukaan yang lebih rendah dalam massa tanah. Hal tersebut dapat merupakan distribusi vertikal dari beban sepanjang poros tiang pancang aau pemakaian beban secara langsung terhadap lapisan yang lebih rendah sepanjang ujung tiang pancang.
Pondasi tiang pancang digunakan untuk mentransfer beban yang dipikul pondasi (struktur serta penggunanya) ke lapisan tanah yang dalam, dimana dapat dicapai daya dukung yang lebih baik. Pondasi tiang pancang ini juga berguna untuk menahan gaya angkat akibat tingginya muka air tanah dan gaya dinamis akibat gempa.
Jika dilihat dari pemakaiannya, maka pondasi tiang pancang dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu tiang pancang tunggal dengan tiang pancang kelompok. Sedangkan, bila dilihat dari bahan yang dipakai menjadi tiang pancang, maka tiang pancang dapat dibedakan menjadi tiang pancang kayu, tiang pancang baja, tiang pancang beton pracetak, tiang pancamg beton prategang dan tiang pancang komposit.


Kegunaan Pondasi Tiang Pancang
Secara terperinci, kegunaan dari pondasi tiang pancang ini meliputi beberapa hal, yaitu diantaranya adalah :
1. Untuk membawa beban-beban konstruksi di atas permukaan tanah ke dalam tanah melalui lapisan tanah. Dalam hal ini, trasfer gaya yang terjadi tidak hanya menyangkut beban gaya vertikasl saja, namun juga meliputi gaya lateral.

2. Untuk menahan gaya desakan ke atas yang sering kali menyebabkan terjadinya kegagalan guling, seperti untuk telapak ruangan bawah tanah di bawah bidang batas air jenuh. Pondasi telapak dapat juga dipakai untuk menopang kaki-kaki menara terhadap kegagalan guling, dimana gaya momen yang dihasilkan dari beban horisontal (dalam hal ini beban angin) dapat ditahan oleh gaya friksi tanah terhadap permukaan pondasi tiang pancang.

3. Dapat memampatkan endapan tak berkohesi yang bebas lepas di dalam tanah dengan melalui kombinasi perpindahan isi tiang pancang dan getaran dorongan saat pemancangan. Dalam pelaksanaannya, pondasi tiang pancang tersebut dapat ditarik keluar kemudian.

4. Mengontrol penurunan bila kaki-kaki yang tersebar atau telapak berada pada tanah tepi atau didasari oleh sebuah lapisan yang kemampatannya tinggi.

5. Membuat tanah di bawah pondasi sebuah mesin menjadi kaku untuk mengontrol amplitudo getaran dan frekwensi alamiah dari sistem mesin tersebut bila dijalankan. Dalam hal ini, transfer beban dinamis akibat getaran (vibrasi) sebuah mesin dapat dilaksanakan dengan baik tanpa harus mengubah struktur tanah, dimana tanah menjadi kaku dan teredam dari vibrasi mesin.
6. Sebagai faktor keamanan tambahan di bawah tumpuan jembatan dan tiang khususnya, jika erosi merupakan persoalan yang potensial. Dengan adanya pondasi tiang pancang, kegagalan gelincir yang dapat disebabkan oleh erosi dan beban horisontal akan dapat diatasi.

7. Dalam konstruksi yang didirikan pada lepas pantai, pondasi tiang pancang digunakan untuk meneruskan beben-beban yang terjadi di atas permukaan air pada struktur ke dalam air dan ke dalam dasar tanah yang mendasari air tersebut. Hal ini berlaku pada pondasi tiang pancang yang ditanamkan sebagian ke dalam tanah pada dasar air dan yang terpengaruh oleh beban vertikal dan tekuk serta beban lateral. Dengan demikian, dengan dipakainya pondasi tiang pancang pada suatu struktur pada lepas pantai, selain memanfaatkan daya dukung tanah seperti pondasi pada umumnya, juga memanfaatkan daya dukung air untuk menjaga kestabilan struktur.

Macam – macam Tiang pancang jika dilihat dari bahan penyusunnya ada 3 yaitu :
1. Tiang pancang beton
2. Tiang pancang kayu
3. Tiang pancang baja



Jenis Perkerasan Jalan dan Perbandingannya ( Aspal, Beton, Paving Block )

STRUKTUR PERKERASAN
 Pada umumnya, perkerasan jalan terdiri dari beberapa jenis lapisan perkerasan yang tersusun dari bawah ke atas,sebagai berikut :
·         Lapisan tanah dasar (sub grade)
·         Lapisan pondasi bawah (subbase course)
·         Lapisan pondasi atas (base course)
·         Lapisan permukaan / penutup (surface course)


JENIS PERKERASAN JALAN
Terdapat beberapa jenis / tipe perkerasan terdiri :
a. Flexible pavement (perkerasan lentur/Aspal).
b. Rigid pavement (perkerasan kaku/Beton).
c. Block pavemen(Perkerasan menggunakan paving block).

1.      PERKERASAN LENTUR (ASPAL)
Perkerasan lentur dengan bahan pengikat aspal yang sering disebut campuran aspal panas atau hot mix. Pemakaian tipe perkerasan lentur tersebut semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pengembangan suatu daerah. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dilakukan (impor dari luar negeri seperti aspal Shell, ESSO 2000 dllnya) . Komponen aspal memberikan sumbangan sebesar 60% dari biaya total hot mix.). 

Lapisan Tanah Dasar (Subgrade)
Lapisan tanah dasar adalah lapisan tanah yang berfungsi sebagai tempat perletakan lapis perkerasan dan mendukung konstruksi perkerasan jalan diatasnya. Menurut Spesifikasi, tanah dasar adalah lapisan paling atas dari timbunan badan jalan setebal 30 cm, yang mempunyai persyaratan tertentu sesuai fungsinya, yaitu yang berkenaan dengan kepadatan dan daya dukungnya (CBR).
Lapisan tanah dasar dapat berupa tanah asli yang dipadatkan jika tanah aslinya baik, atau tanah urugan yang didatangkan dari tempat lain atau tanah yang distabilisasi dan lain lain.

Ditinjau dari muka tanah asli, maka lapisan tanah dasar dibedakan atas :
·         Lapisan tanah dasar, tanah galian.
·         Lapisan tanah dasar, tanah urugan.
·         Lapisan tanah dasar, tanah asli.

Kekuatan dan keawetan konstruksi perkerasan jalan sangat tergantung dari sifat-sifat dan daya dukung tanah dasar.
Umumnya persoalan yang menyangkut tanah dasar adalah sebagai berikut :
·         Perubahan bentuk tetap (deformasi permanen) akibat beban lalu lintas.
·         Sifat mengembang dan menyusutnya tanah akibat perubahan kadar air.
·         Daya dukung tanah yang tidak merata akibat adanya perbedaan sifat-sifat tanah pada lokasi yang berdekatan atau akibat kesalahan pelaksanaan misalnya kepadatan yang kurang baik.

Konstruksi Jembatan

Pernahkah adik-adik melewati sebuah jembatan? Terbuat dari apakah jembatan yang pernah adik-adik lewati itu? Sebenarnya apakah dan terbuat dari apa sajakah jembatan itu? Yuks kita simak penjelasan berikut ini…
 
Jembatan adalah suatu struktur bangunan yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan-rintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai, saluran irigasi dan pembuangan, jalan kereta api, waduk, dan lain-lain. Desain dari jembatan bervariasi tergantung pada fungsi dari jembatan atau kondisi bentuk permukaan bumi dimana jembatan tersebut dibangun.

Jaman dahulu, jembatan pertama kali dibuat dengan menggunakan gelondongan kayu dengan pondasi yang sederhana untuk menyeberangi sungai. Pada abad ke 18, muncullah inovasi desain akan jembatan-jembatan kayu dan seiring dengan revolusi industri pada abad ke 19, sistem rangka batang mulai diterapkan untuk membangun jembatan. Selain itu, jaman dahulu jembatan juga dibangun menggunakan dua utas tali atau rotan yang diikat pada bebatuan di tepi sungai.

Saat ini jembatan kayu masih sering kita temukan didaerah pedesaan sebagai jalur penghubung antara suatu daerah ke daerah lainnya yang dipisahkan oleh sungai. Alasan kenapa jembatan kayu saat ini masih banyak digunakan pada daerah pedesaan adalah karena bahannya mudah didapatkan dan selain itu juga lebih mudah dikerjakan dan lebih ekonomis bila dibandingkan menggunakan jembatan jenis lain.

Kemudian seiring perkembangan jaman, batu pun digunakan untuk membangun jembatan tetapi cuma sebagai rangka. Macam dan bentuk serta bahan yang digunakan mengalami perubahan sesuai dengan kemajuan jaman dan teknologi, mulai dari yang sederhana sekali sampai pada konstruksi yang canggih. Saat ini, sudah bermacam-macam bahan yang digunakan untuk membangun sebuah jembatan seperti beton, baja, kabel yang diregangkan lurus, dan lain-lain.

Berikut ini merupakan beberapa jenis jembatan :

Dari segi letaknya:
  1. Jembatan diatas sungai
  2. Jembatan diatas saluran sungai irigasi/ drainase
  3. Jembatan diatas lembah
  4. Jembatan diatas jalan yang ada / viaduct

Dari segi struktur:
  1. Jembatan batang kayu (Log bridge)
  2. Jembatan alang (Beam bridge)
  3. Jembatan kerangka (Truss bridge)
  4. Jembatan gerbang tertekan (Compression arch bridge)
  5. Jembatan gantung (Suspension bridge)
  6. Jembatan kabel-penahan (Cable-stayed R bridge)
  7. Jembatan penyangga (Cantilever bridge)
  8. Jembatan bisa pindah

Sumber: Dari berbagai sumber

Apa Itu Teknik Sipil ?

Apa Itu Teknik Sipil?
Teknik Sipil adalah suatu disiplin ilmu keteknikan/rekayasa yang berkaitan dengan perencanaan, konstruksi, dan perawatan struktur tertentu, serta merenovasi tidak hanya suatu bangunan dan infrastruktur, tetapi juga mencakup lingkungan untuk kemaslahatan hidup manusia.

Selain cakupan bidang di atas, ahli Teknik Sipil juga dapat berkecimpung di bidang lain seperti yang berkaitan dengan informatika, memungkinkan untuk memodelisasi sebuah bentuk dengan bantuan program CAD, pemodelan kerusakan akibat gempa, banjir, dan bencana lainnya. Peran ahli Teknik Sipil juga masih berlaku walaupun fase pembangunan sebuah gedung telah selesai, seperti terletak pada pemeliharaan fasilitas gedung tersebut.

Apa Saja Yang Dipelajari di Teknik Sipil? Pada prinsipnya ilmu yang banyak dipelajari pada Teknik Sipil berkaitan dengan ilmu fisika terapan, terutama ilmu mekanika. Selain mempelajari ilmu-ilmu teknis untuk keperluan merancang, membangun dan memelihara struktur bangunan, mahasiswa juga akan mempelajari berbagai aspek manajemen konstruksi bangunan seperti mengelola pelaksanaan konstruksi dengan baik (mengatur jadwal kerja, mengatur pekerja, bahan dan peralatan), sesuai dengan prinsip-prinsip efisiensi dan efektivitas dalam pengunaan berbagai sumber daya, serta tetap menjaga dan memenuhi ketentuan lingkungan.

Terdapat beberapa bidang kelompok keahlian/keilmuan yang dapat dipilih oleh mahasiswa Teknik Sipil diantaranya adalah: Struktural, Geoteknik, Manajemen Konstruksi, Hidro dan Lingkungan, Transportasi, dan Informatika Teknik Sipil. Prospek Lulusan Teknik Sipil Jenis-jenis pekerjaan yang merupakan peluang pasar kerja lulusan Teknik Sipil antara lain adalah:
1. Bidang Pembangunan Infrastruktur. Seorang lulusan Teknik Sipil dapat berprofesi sebagai konsultan atau sebagai kontraktor yang bertanggung jawab melaksanakan pembangunan.

2. Bidang Pemerintahan. Peluang lainnya adalah bekerja sebagai pegawai dalam bidang pengaturan dan kebijakan di instansi pemerintahan, seperti di Departemen dan Dinas PU, PMU-Bina Marga, Departemen ESDM, Dinas Tata Kota & Pertamanan di Tiap Propinsi, Bapenas, Bapeda dll.

3. Bidang Industri Energi, Pertambangan dan Pengolahan. Lulusan Teknik Sipil dapat bekerja sebagai staf/manager pemasaran, Manager dan CEO (Chief Executive Officer), Quality Auditor dan Quality Assurance Manager, untuk perusahaan properti dan pabrik bahan konstruksi di berbagai perusahaan di lingkungan industri migas, pertambangan, dan pengolahan seperti Pertamina, Schlumberger, PLN, Freeport, INCO, Pupuk Kaltim dll.

4. Bidang Pendidikan. Seorang lulusan Teknik Sipil dapat menjadi pengajar/peneliti di perguruan tinggi/lembaga pendidikan atau di pusat-pusat penelitian.

5. Bidang lainnya. Lulusan Teknik Sipil juga mempunyai kemampuan yang cukup bersaing untuk bekerja di berbagai bidang non-keteknikan, seperti perbankan dan asuransi, notaris, atau berkarier di bidang-bidang lainnya.


 Daftar Perguruan Tinggi yang terdapat Teknik Sipil :
1. Inst. Teknologi Bandung
2. Inst. Teknologi Sepuluh Nopember
3. Univ. Diponegoro
4. Univ. Gadjah Mada
5. Univ. Hasanuddin
6. Univ. Indonesia
7. Univ. Lampung
8. Univ. Sam Ratulangi
9. Univ. Sebelas Maret
10. Univ. Sriwijaya
11. Univ. Syiah Kuala
12. Univ. Udayana
13. Univ. Andalas
 14. Univ. Brawijaya
15. Univ. Jend. Soedirman
16. Univ. Lambung Mangkurat
17. Univ. Malikussaleh
18. Univ. Mataram
19. Univ. Negeri Jakarta
20. Univ. Palangkaraya
21. Univ. Riau
22. Univ. Sumatera Utara
23. Univ. Tadulako
24. Univ. Tanjungpura

Minggu, 12 Mei 2013

Tempat Lokalisasi

Jono dan Samad adalah dua orang teman akrab yang kebetulan bekerja di sebuah kantor yang sama, mereka bekerja di bagian Staff Accounting.

Pada suatu hari atasan mereka tiba - tiba memberikan sebuah tugas kepada mereka berdua untuk study banding ke Kota Pekalongan. Mereka ditugaskan selama kurang lebih 2 bulan lamanya.

Akhirnya tanpa berpikir panjang mereka berdua berangkat ke Kota Pekalongan dengan meninggalkan Istri Istri merka dirumah.

Karena lamanya mereka berdua bekerja disana, Jono dan Samad yang sudah lama tidak berhubungan intim dengan istri istrinya, memutuskan untuk mengunjungi sebuah tempat lokalisasi di dekat kantor mereka.

Jono : " Mad samad luh rindu belaian istri luh gak? "
Samad : " Iya nih jon, gue kangen sedotannya Istri gua "
Jono : " Gimana kalau kita pergi ke lokalisasi di sebelah kantor kita ? "
Samad : " Wahwah boleh boleh " *dengan tampang tanpa dosa*

Akhirnya merekapun berangkat!

Namun, sayangnya pada saat itu lokalisasi benar benar sedang ada diskon besar jadi ramai sekali. Karena kurang beruntungnya mereka, mereka berdua akhirnya hanya mendapatkan satu wanita saja.

Jono : " Gimana ini mad ? " Kata Jono.
Samad : " Udah gapapa, daripada luh ngecrit dicelana "
Jono : " Yaudah deh luh masuk duluan "

Si Samad pun langsung masuk kamar, selang 10 menit kemudian dia keluar dengan tampang lempeng.

Jono : " Kok cepet banget mad ? Gimana rasanya ? "
Samad : " Waatt nya kecil jon, masih enakan istri gua dirumah. "

Akhirnya karena penasaran Jono pun langsung masuk kekamar, selang 20 menit kemudian Jono pun keluar masih dengan tampang yang lempengan.

Samad : " Gimana jon menurut loh ? "
Jono : " Bener kata loh mad, masih enakan Istri loh. "