Jumat, 20 Juli 2012
Pekalongan Kota Batik
Kota Batik di Pekalongan . . .
Bukan Jogja e . . Bukan Solo . . .
Gadis cantik jadi pujaan . . .
Jangan bejat . . jangan bodo . ..
Itulah sepenggal lirik lagu SBY (Sosial Betawi Yoi) yang dibawakan oleh SLANK, yang juga telah mendeklare bahwa Kota Batik itu adalah Pekalongan. Dan memang realitasnya adalah demikian. Produk-produk batik yang beredar di kota-kota besar di Indonesia sebagian besar adalah produk batik dari Pekalongan.
Banyak pebisnis-pebisnis di kota besar yang hanya bermodalkan label merk saja. Mereka tinggal memesan batik dari produsen di Pekalongan dalam jumlah sekian bal (bal adalah satuan dalam pengiriman batik yang diukur dalam karung, sehingga jumlah batik dalam karung sangat tergantung dari dimensi baju itu sendiri), lalu menempelkan label merk pada batik yang masih kosongan tadi.
Pekalongan Kota Batik
Logo Kota Pekalongan seperti pada gambar di samping jelas memiliki filosofi yang tinggi. Gambar di bagian atas yang seperti beteng pertahanan, kurang lebih mempunyai arti bahwa Kota Pekalongan mempunyai sistem stabilitas dan pertahanan serta sustanibilitas yang sangat kuat. Gambar di bagian tengah yang berwujud canting dan gambar batik, jelas-jelas menunjukkan dan sudah menjadi tekad pemerintah kota Pekalongan bahwa Pekalongan adalah kota batik. Selain itu sebagian besar mata pencaharian penduduknya adalah di bidang batik. Gambar di bagian bawah yang seperti ikan dalam lautan, kurang lebih mempunyai arti bahwa kota Pekalongan yang terletak di pesisir pantai utara Jawa juga mengandalkan kelangsungan hidup penduduknya dari hasil perikanan di laut Jawa.
Pekan Batik Internasional Kota Pekalongan terus berbenah diri untuk menunjukkan dan meningkatkan eksistensi budaya sekaligus sumber APBD daerah. Event-event promosi batik selalu digelar setiap tahun sejak 2007. Melalui Pekan Batik Internasional semua jenis hasil produksi batik Pekalongan dipromosikan di ajang ini. Workshop tentang cara pembuatan batikpun tak luput untuk dipamerkan, sehingga benar-benar menunjukkan bahwa batik adalah budaya luhur bangsa Indonesia.
Kota Pekalongan, adalah salah satu kota di Provinsi Jawa Tengah. Kota ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Batang di timur, serta Kabupaten Pekalongan di sebelah selatan dan barat. Pekalongan terdiri atas 4 kecamatan, yakni Pekalongan Barat, Pekalongan Utara, Pekalongan Timur, dan Pekalongan Selatan. Kota ini terletak di jalur pantura yang menghubungkan Jakarta-Semarang-Surabaya. Pekalongan berjarak 101 km sebelah barat Semarang, atau 384 sebelah timur Jakarta. Pekalongan dikenal mendapat julukan kota batik, karena batik Pekalongan memiliki corak yang khas dan variatif. Kota Pekalongan memiliki pelabuhan perikanan terbesar di Pulau Jawa. Pelabuhan ini sering menjadi transit dan area pelelangan hasil tangkapan laut oleh para nelayan dari berbagai daerah. Selain itu di Kota Pekalongan banyak terdapat perusahaan pengolahan hasil laut, seperti ikan asin, terasi, sarden, dan kerupuk ikan, baik perusahaan berskala besar maupun industri rumah tangga. transportasi dipekalongan pun sudah cukup berkembang, karena terdapat terminal besar, stasiun dll. transportasi taksi pun beberapa sudah banyak ditemukan. untuk makanan khas Pekalongan adalah adalah megono, yakni irisan nangka dicampur dengan sambal bumbu kelapa. Makanan ini umumnya dihidangkan saat masih panas dan dicampur dengan petai dan ikan bakar sebagai menu tambahan. Kota Pekalongan terkenal dengan nuansa religiusnya karena mayoritas penduduknya memeluk agama Islam. Ada beberapa adat tradisi di Pekalongan yang tidak dijumpai di daerah lain semisal; syawalan, sedekah bumi, dan sebagainya. Syawalan adalah perayaan tujuh hari setelah lebaran dan sekarang ini disemarakkan dengan pemotongan lopis raksasa yang memecahkan rekor MURI oleh walikota untuk kemudian dibagi-bagikan kepada pengunjung.
Museum Batik Pekalongan
Untuk mengenang berbagai koleksi batik yang pernah tercipta di tanah air, semuanya bisa kita lihat di museum batik. Berbagai alat dan teknik batik juga bisa kita temui di museum ini. Di dalam museum ini ada salah satu ruangan yang tidak diperkenankan dikunjungi oleh semua orang. Hanya orang-orang tertentu yang diperbolehkan memasuki ruangan ini. Di dalamnya terdapat berbagai koleksi batik abad 18 yang masih awet tersimpan rapi.
Sumber : http://www.parasantique.com/index.php?content=kotabatik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar